Rabu, 19 April 2017

KOWE SIAP ORA “MANGKUBUMI” ?

Hari demi hari, musim demi musim telah berlalu. Entah sudah berapa lama kita menginjakan kaki di bumi Allah yang fana ini. Dari masa dimana kita masih berada dalam kandungan wanita yang paling mencintai kita bernama ibu, masa kanak-kanak yang penuh kepolosan dan keceriaan, hingga kita tiba di masa sekarang ini. Boleh dibilang masa ini adalah masa dimana seorang manusia berada dalam tingkat kesetresan yang paling tinggi ,dimana di masa ini kita terjebak antara ketidakpastian masa depan dan semakin besarnya tuntutan hidup. Dimana perkembangan zaman dan perkembangan teknologi saat ini menuntut kita untuk senantiasa up to date, mengikuti gaya hidup yang bermawah-mewahan. Ya, kita semua disini tak bisa terhindarkan dari apa yang dinamakan globalisasi, menghilangnya batas-batas negara komunikasi yang bisa terjalin kapan saja, tanpa batas-batas dan kecepatan akses ‘’kominfo” . Namun sadar gak sadar globalisasi berlahan mulai menggerus budaya gotong-royong,prinsip orang dulu “berat sama dipikul,ringan sama dijinjing’’ mulai berganti menjadi rugi kekne wong liyo ,tapi nek untung ojo (kalo rugi kasih ke orang, kalo untung jangan) .
            Globalisasi mencetak individu-individu yang egois, yang hanya mementingkan ego dan kepentingan diri sendiri. Individu-individu egois ini tak peduli pada apa yang terjadi disekitarnya mereka melakukan upaya apapun untuk menguntungkan diri sendiri. Tanpa mereka sadari bumi yang mereka tinggali saat ini mulai rusak ,sangat rusak karena ulah exploitasi dan pengambilan SDA yang tak memperdulikan dampak lingkungan.
            Mari kita renungkan QS. Ar-rum ayat 41-42 berikut :
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar). Katakanlah (Muhammad), “Bepergianlah di bumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).” (Q.S. Ar Rum (30) : 41-42
            Nah, dari penggalan ayat diatas,jelas tertera bahwa kita telah dipilih Allah SWT sebagai seorang khalifah dibumi,yang diberi tugas untuk menjaga bumi ini dari kerusakan. Bukannya malah merusak bumi ini. Dan saat bumi ini benar-benar kita jaga, kita diminta berpergian oleh Allah ,dan melihat betapa indahnya bumi kita,betapa nikmat dan kuasa Allah sangat besar.
            Sobat jalanners, sesuai tagline kita pada postingan hari ini, (kebetulan tanggal 22 merupakan Hari Bumi). Mari kita tanyakan dalam diri kita masing-masing, Siap ora kowe podo mangkubumi ? (siap enggak kita menjaga bumi). Admin mencoba menjabarkan sedikit gambaran nih mengapa kita musti jaga bumi Allah ini.
1.      Fakta bahwa Hutan di Indonesia kian hari kian menyusut.
Kita tahu bahwa hutan di Indonesia dijuluki oleh dunia sebagai paru-paru dunia,nah kan? Hutan kita jangan ditebang sembarangan,gaes. Kalau hutan menipis dan cadangan oksigen dibumi menipis,ditambah lagi polusi asap pabrik maupun kendaraan bermotor yang kian hari kian bertambah, apa yang bisa kita hirup ? Bukankah Tuhan kita telah memberikannya Cuma-Cuma kepada kita ? Lalu kenapa kita enggan menjaganya ?

2.      Fakta bahwa sampah/limbah dari aktivitas Manusia kian hari kian melesat dan merusak lingkungan.
Sampah. temen-temen sadar nggak ? Tiap hembusan nafas yang kita hirup dimuka bumi ini adalah nyampah . Eh,enggak. Maksudnya setiap hari yang kita lalui kita pasti menghasilkan limbah/sampah. Sebut saja kita beli sesuatu di swalayan,apakah temen-temen membawanya dengan tangan kosong. Tentu tidak.
Nah, Kehidupan sehari-hari kita tak pernah bisa lepas oleh “plastik” , lalu sadarkah teman-teman bahwa plastik memerlukan waktu ratusan tahun untuk terurai. Bayangkan kalau setiap orang dimuka bumi ini rata-rata membuang limbah plastik 5 gr, 5 gr dikalikan jumlah penduduk bumi. Bisa bayangkan seberapa tinggi tumpukan sampah manusia pertahun ?
3.      Fakta bahwa kerusakan lingkungan mempengaruhi karakter manusia.
Bayangkan 50 tahun lagi ruang terbuka hijau dibumi menghilang,dan bumi mengalami kerusakan parah. Saat pusing bekerja atau mengambil jatah liburan pertahun apakah kita sanggup hanya bermain/berkunjung di mall ? tentu tidak. Pikiran kita butuh refreshing dan udara segar, agar tetap fresh dan emosional kita terjaga.

Sebenarnya masih banyak fakta-fakta yang perlu kita renungkan,agar hati kita terdorong untuk mangku bumi Allah ini,Namun karena keterbatasamn waktu, admin hanya bisa jabarkan tiga poin tadi. Semoga Bermanfaat !! Sebaik-baik orang adalah sadar akan tugasnya dibumi ,yaitu sebagai khalifah. Mari kita jaga bumi Allah. SELAMAT HARI BUMI !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengapa Harus Berupaya Maksmal ?

            Bagi kamu seorang pegawai yang punya bos nyebelin,yang gak pernah menghargai jerih payah kamu. Bagi kalian yang punya pekerja...