Hari demi hari, musim demi musim telah berlalu. Entah sudah
berapa lama kita menginjakan kaki di bumi Allah yang fana ini. Dari masa dimana
kita masih berada dalam kandungan wanita yang paling mencintai kita bernama ibu,
masa kanak-kanak yang penuh kepolosan dan keceriaan, hingga kita tiba di masa
sekarang ini. Boleh dibilang masa ini adalah masa dimana seorang manusia berada
dalam tingkat kesetresan yang paling tinggi ,dimana di masa ini kita terjebak
antara ketidakpastian masa depan dan semakin besarnya tuntutan hidup. Dimana
perkembangan zaman dan perkembangan teknologi saat ini menuntut kita untuk senantiasa
up to date, mengikuti gaya hidup yang bermawah-mewahan. Ya, kita
semua disini tak bisa terhindarkan dari apa yang dinamakan globalisasi,
menghilangnya batas-batas negara komunikasi yang bisa terjalin kapan saja,
tanpa batas-batas dan kecepatan akses ‘’kominfo” . Namun sadar gak sadar globalisasi
berlahan mulai menggerus budaya gotong-royong,prinsip orang dulu “berat sama
dipikul,ringan sama dijinjing’’ mulai berganti menjadi rugi kekne wong liyo ,tapi nek untung ojo (kalo rugi kasih ke
orang, kalo untung jangan) .
Globalisasi
mencetak individu-individu yang egois, yang hanya mementingkan ego dan
kepentingan diri sendiri. Individu-individu egois ini tak peduli pada apa yang
terjadi disekitarnya mereka melakukan upaya apapun untuk menguntungkan diri
sendiri. Tanpa mereka sadari bumi yang mereka tinggali saat ini mulai rusak
,sangat rusak karena ulah exploitasi dan pengambilan SDA yang tak memperdulikan
dampak lingkungan.
Mari kita
renungkan QS. Ar-rum ayat 41-42 berikut :
“Telah tampak
kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia;
Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan
mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar). Katakanlah (Muhammad),
“Bepergianlah di bumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu.
Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).” (Q.S. Ar Rum (30) : 41-42
Nah, dari
penggalan ayat diatas,jelas tertera bahwa kita telah dipilih Allah SWT sebagai
seorang khalifah dibumi,yang diberi tugas untuk menjaga bumi ini dari
kerusakan. Bukannya malah merusak bumi ini. Dan saat bumi ini benar-benar kita
jaga, kita diminta berpergian oleh Allah ,dan melihat betapa indahnya bumi
kita,betapa nikmat dan kuasa Allah sangat besar.
Sobat
jalanners, sesuai tagline kita pada postingan hari ini, (kebetulan tanggal 22
merupakan Hari Bumi). Mari kita tanyakan dalam diri kita masing-masing, Siap
ora kowe podo mangkubumi ? (siap enggak kita menjaga bumi). Admin mencoba
menjabarkan sedikit gambaran nih mengapa kita musti jaga bumi Allah ini.
1.
Fakta bahwa Hutan di Indonesia kian hari kian
menyusut.
Kita tahu bahwa hutan di Indonesia
dijuluki oleh dunia sebagai paru-paru dunia,nah kan? Hutan kita jangan ditebang
sembarangan,gaes. Kalau hutan menipis dan cadangan oksigen dibumi
menipis,ditambah lagi polusi asap pabrik maupun kendaraan bermotor yang kian
hari kian bertambah, apa yang bisa kita hirup ? Bukankah Tuhan kita telah
memberikannya Cuma-Cuma kepada kita ? Lalu kenapa kita enggan menjaganya ?
2.
Fakta bahwa sampah/limbah dari aktivitas Manusia kian
hari kian melesat dan merusak lingkungan.
Sampah. temen-temen sadar nggak ?
Tiap hembusan nafas yang kita hirup dimuka bumi ini adalah nyampah . Eh,enggak.
Maksudnya setiap hari yang kita lalui kita pasti menghasilkan limbah/sampah. Sebut
saja kita beli sesuatu di swalayan,apakah temen-temen membawanya dengan tangan
kosong. Tentu tidak.
Nah, Kehidupan sehari-hari kita tak
pernah bisa lepas oleh “plastik” , lalu sadarkah teman-teman bahwa plastik
memerlukan waktu ratusan tahun untuk terurai. Bayangkan kalau setiap orang
dimuka bumi ini rata-rata membuang limbah plastik 5 gr, 5 gr dikalikan jumlah
penduduk bumi. Bisa bayangkan seberapa tinggi tumpukan sampah manusia pertahun
?
3.
Fakta bahwa kerusakan lingkungan mempengaruhi karakter
manusia.
Bayangkan 50 tahun lagi ruang terbuka
hijau dibumi menghilang,dan bumi mengalami kerusakan parah. Saat pusing bekerja
atau mengambil jatah liburan pertahun apakah kita sanggup hanya
bermain/berkunjung di mall ? tentu tidak. Pikiran kita butuh refreshing dan
udara segar, agar tetap fresh dan emosional kita terjaga.
Sebenarnya masih banyak fakta-fakta yang perlu kita
renungkan,agar hati kita terdorong untuk mangku bumi Allah ini,Namun karena
keterbatasamn waktu, admin hanya bisa jabarkan tiga poin tadi. Semoga
Bermanfaat !! Sebaik-baik orang adalah sadar akan tugasnya dibumi ,yaitu
sebagai khalifah. Mari kita jaga bumi Allah. SELAMAT HARI BUMI !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar