Bagi kamu seorang
pegawai yang punya bos nyebelin,yang gak pernah menghargai jerih payah kamu.
Bagi kalian yang punya pekerjaan yang upahnya tak sebanding dengan jerih payah
yang kita upayakan. Buat kamu para pelajar yang udah berusaha mati-matian namun
prestasi tak kunjung menghinggapi. Dan juga buat kamu yang sudah berjuang
maksimal buat ngedapetin impianmu namun belum juga dapat mencapainya, secara
umum. Postingan kali ini cocok banget
nih, buat kembali membakar semangat kalian buat terus berupaya
maksimal,meskipun hasilnya belum memadai. INGAT ! Belum memadai ya. Bukan tidak
memadai.
Kita mulai dengan
membahas soal kata bijak ini “ Hasil tidak akan menghianati proses “ Nah
menurut pendapat kalian gimana ? bener nggak ?
Hasil memang
tak akan menghianati proses, itu sebabnya kita harus senantiasa bersabar dan
berupaya maksimal dalam berproses. Dunia ini nggak seperti di sinetron,men. Dimana
seseorang bisa mendadak kaya dari warisan orang yang sebelumnya gak kenal dan
bla..bla..bla.. Dalam hidup kita perlu berproses dan taraaaa jika kita
mempunyai mimpi besar dan bersedia memulai meraihnya dengan berproses dari hal-hal
kecil maka hasilnya tak akan menghianati proses. Namun yang perlu di garis
bawahi bahwa kita tidak boleh menghilangkan kekuasaan Allah disini. Kita boleh
saja beurusaha mati-matian, namun jangan mendadak ingin mati jika upaya kita
berujung kegagalan. “Man jada wa jada “
Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan mendapatkanya. Janji Allah
ini nyata. Jika memang usahamu berujung kegagalan,aa beberapa kemungkinan, yang
pertama keinginan kamu masih ditunda ( mungkin upaya berikutnya). Yang kedua
adalah tujuan yang ingin kamu capai itu sebenarya tidak baik bagimu menurut
Allah, lalu Dia menggantinya dengan yang lebih baik. SO, JANGAN MUDAH MENYERAH
!
Nah, langsung
saja. Mimin bakal menguraikan beberapa alasan kenapa loe harus tetep bekerja
maksimal meski bos mu nyebelin dan gak mau ngehargain hasil kerjamu. Kenapa lo
harus tetep belajar maksimal meskipun dalam tanda kutip nggak nambah-nambah
pinter.
Alasan pertama, Sebenarnya kita bekerja atau berupaya apapun bukan untuk bos kita
atau guru kita dan orang-orang lainnya, melainkan untuk diri sendiri. Logikanya
saat kita belajar mati-matian lalu mendapat nilai yang buruk apakah guru kita
menjadi lebih pintar atau bodoh . Tidak bukan ? saat kita belajar kita sendiri
yang menambah kapasitas diri kita. Lalu mengapa nilai kita jelek ? Sebenarnya
esensi dari belajar bukanlah kita mendapat nilai baik atau buruk, tetapi
bagaimana diri kita menanamkan sifat disiplin dan tanggung jawab,bahwasanya
tugas seorang pelajar tak lain adalah untuk belajar. Dan perlu digaris bawahi
bahwasanya nilai hanyalah angka belaka, dia tidak akan menentukan masa depanmu.
Karena orang-orang yang sukses disana adalah bukan orang-orang yang selalu
bernilai bagus,atau orang yang menjadi kesayangan bos, tapi mereka yang punya
sifat disiplin, tanggung jawab tinggi serta visioner.
Alasan kedua, bahwa orang lain sebenarnya melihat kinerja kita dan diam-diam
memberikan “rating” kepada kemampuan kita. Logikanya, suatu hari ada dua orang
pegawai dengan seorang bos yang menyuruh kedua pegawai itu untuk menyelesaikan
sebuah pekerjaan yang sama. Keesokan harinya pegawai satu memberikan hasil
pekerjaannya kepada bosnya dan hasilnya luar biasa. Kemudian sehari setelahnya
pegawai kedua menyerahkan pekerjaannya dan hasilnya pun tak kalah luar biasa. Kemudian
seminggu kemudian bos itu memberi pekerjaan yang sama lagi, dan sama seperti
minggu sebelumnya, pegawai pertama lebih cepat selesai. Lalu apa yang terjadi
di minggu ketiga ? mungkinkah bos tadi menambah pekerjaan untuk pegawai pertama
dan memberikannya bonus tambahan ? Tentu saja mungkin. Nah,ini yang disebut “rating”
atau penilaian orang lain.
Sebenarnya masih
ada beberapa alasan lagi. Dan mungkin akan mimin susulkan di postingan
berikutnya. Terimakasih. SEMOGA BERMANFAAT !